Profil dan Biodata Bob Sadino
Nama : Bob Sadino
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Wafat : Jakarta, 19 Januari 2015
Agama : Islam
Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)
Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981
Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618
Tutup Usia : Senin 19 Januari 2015 umur 81 tahun
Kata Bijak :
Melupakan
Tuhan – Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah
diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah
sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
Terlalu
Banyak Ide – Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu
banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan
orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi
pilihan usahanya.
Miskin keberanian untuk memulai –
Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ?
Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak
pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu
banyak pertimbangan.
Telalu Pandai Menganalisis –
Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu
ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung
rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis,
sehingga lebih cepat memulai usaha.
Ingin Cepat Sukses –
Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya
termasuk mendapatkan hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh”
merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan
hasil.
Tidak Berani Mimpi Besar – Orang “Pintar”
berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa dicapai.
Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi
sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut
orang lain.
Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi – Orang
“Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu.
Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
Berpikir
Negatif Sebelum Memulai – Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis,
sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi
yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh”
tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
Maunya
Dikerjakan Sendiri – Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa
mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya
banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
Miskin
Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan – Orang “Pintar” menganggap sudah
mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang
“bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
Tidak
Fokus – Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia,
melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak
punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
Tidak
Peduli Konsumen – Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan
kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah OKE berkat kepintarannya
sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ? Dia tahu konsumen
seringkali lebih pintar darinya.
Abaikan Kualitas –
Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang
tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas itu
keliru. Sedangkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok
tahu, makanya tidak menerima kritik tentang kualitasnya.
Tidak
Tuntas – Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis
yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau
tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
Tidak
Tahu Pioritas – Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan
memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas
terabaikan. Orang “Bodoh”? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan
dijadikan pioritas.
Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas
– Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras
plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Di
lain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok
cerdas
Mencampuradukan Keuangan – Seorang “pintar”
sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan
pribadi dan perusahaan.
Mudah Menyerah – Orang
“Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung
beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh”
seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
Melupakan
Keluarga – Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada
saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin
meguras waktu dan tenaga.
Berperilaku Buruk – Setelah
menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai
seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena
sudah mampu berdiri diatas kakinya sendiri.
Ilmu Tidak
Terbatas – Ilmu memang berserakan dimana-mana diseluruh muka bumi ini,
jauh lebih banyak dibanding yang ada dalam gedung sekolah atau kampus.
Bahkan seekor ayam pun bisa memberikan ilmu [dan inspirasi] yang sangat
berharga
Memperkerjakan Bukan Melamar Pekerjaan – Orang
bodoh sulit mendapat pekerjaan sehingga dia terpaksa buka usaha
sendiri. Dalam perjalanan bisnisnya agar semakin sukses dia harus
merekrut orang pintar. Alhasil orang bodoh tadi jadi bosnya orang-orang
pintar.
Secepatnya beraksi, tanpa perlu sertifikasi –
Orang pintar belajar keras untuk mendapatkan ijazah dan secepat mungkin
melamar pekerjaan. Orang bodoh berjuang keras secepatnya mendapatkan
uang, agar bisa membayar pelamar kerja.
Jangan
Pikirkan, Tapi Lakukan – Anda berpikir seribu mil, wah pasti terasa
jauh. Sedangkan saya tidak pernah berpikir karena hanya melakukan
selangkah saja. Ngapain pakai mikir kan hanya selangkah.
Kunci Sukses – Ketika ditanya, apa kunci sukses Anda agar orang-orang bisa belajar dari Anda.
Orang-orang tanya kunci sukses? Memangnya sukses hanya sebuah kunci? Sesederhana itu?
Saya
tidak bisa menceritakan apa-apa karena saya tidak mau mereka menjadi
saya. Mereka tidak tahu kepahitan yang harus saya telan. Kalo saya beri
nasihat ke mereka, masa saya bilang “telanlah kepahitan itu !”
Saya
tidak mau karena saya tidak mau merendahkan mereka. Ketika Anda meniru
jejak saya, Anda tak lebih dari mesin fotokopi. Saya tidak mau Anda jadi
fotokopi saya. Jadilah diri sendiri.
Hina sekali Anda jadi
fotokopinya Bob Sadino. Kalau ada orang yang bertanya pada saya, saya
bilang “Ya jalankan saja. Alami saja pengalaman yang Anda alami. Saya
tidak mau dia mengalami pengalaman yang saya alami karena bukannya tidak
mungkin pengalaman saya selama ini hanya pengalaman pahit.
Masa saya hanya membagi pengalaman pahit?
Bagi saya, apapun bisa jadi peluang. Orang seperti saya melihat peluang tidak ada batasnya.
Batasnya
langit, tidak ada batasnya. Tergantung Anda, semua jadi peluang. Jadi
mungkin bisa sejuta peluang atau semilyar peluang.
Batasnya langit, itulah peluang bagi saya.
Realisasikan ide secara maksimal
Sebenarnya,
setiap orang itu memiliki potensi dan impiannya masing-masing. Hanya
saha yang menjadi kendala adalah impian-impiannya itu tidak pernah
dicoba untuk direalisasikan. Ada pepatah bijak mengatakan, “Ide-ide
kecil yang terlaksana lebih baik dari ide-ide besar tapi belum
diungkapkan.”
Harus berani memulai
Sebagian
orang mungkin merasa bahwa bisnis itu adalah dunia yang bebas, tidak
menentu pendapatannya sehingga takut untuk terjun ke dalamnya. Ini yang
menjadi penghambat seseorang untuk bisa memulai bisnisnya.
Jangan terlalu banyak analisis
Sebagian
orang mungkin merasa bahwa jika mencoba berbisnis mereka tidak akan
mendapat pendapatan yang pasti seperti orang-oang kantoran atau takut
rugi jika bisnisnya gagal. Justru inilah yang menghambat, kuncinya
adalah JUST DO IT! Urusan hasil tergantung dari kerja keras dan usaha
kita.
Jangan ingin serba instan
Fenomena
masyarakat kita yang memiliki antusiasme besar terhadap acara seperti
Indonesia Idol atau reality show yang berbau pencarian bakat menunjukkan
bahwa masih banyaknya orang-orang yang ingin mencapai kesuksesan secara
instan. Padahal sesuatu yang didapatkan dengan mudah akan menghilang
dengan cara yang mudah juga dan tentu ini tidak akan membentuk karakter
manusia yang tangguh.
Bermimpi besar
Kita
lihat dari film Sang Pemimpi bahwa kekuatan mimpi itu bisa menjadi
pembakar semangat kita untuk meraih cita-cita. Ketiga sahabat itu
memiliki mimpi besar untuk bisa melanjutkan studi hingga ke luar negeri
dan akhirnya tercapai. Bill Gates, diawal karirnya pernah bermimpi bahwa
setiap rumah akan memiliki komputer dan kini terbukti
Jangan terpaku pada pendidikan
Tidak
jarang fenomena masyarakat kita yang bisa menjadi sukses tanpa melihat
latar belakang penddikannya. Lihat saja Sujiwo tejo, dengan latar
belakang pendidikan matematika kini ia malah menjadi seniman. Tidak
selamanya latar belakang pendidikan menentukan karir kita ke depan,
terkecuali untuk karir di bidang pendidikan.
Berpikir Positif
Thomas
Alfa Edison melakukan 999 kali percobaan tetapi masih gagal. Beliau
berkata, “Akuberhasil menemukan 999 cara yang gagal dalam pembuatan
lampu.” Ini menunjukkan kekuatan berpikir postif akan memudahkan langkah
kita.
Bekerja sama
Manusia adalah
makhluk sosial sehingga tidak bisa bekerja sendirian. Manusia saling
membutuhkan, bohong besar jika ada orang yang meng-klaim dirinya sukses
atas usahanya sendiri, pasti di dalam kesuksesannya terdapat orang-orang
yang membantu dia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tahu tentang kewirausahaan
Kita
ingin “berperang” tetapi tidak mengetahui siapa musuh kita, itu
merupakan kesalahan besar. Jika kita ingin memasarkan produk kita, tentu
kita harus tahu pasar. Jangan sampai setelah terjun ke lapangan kita
mengalami kelabakan karena tidak hapal medan.
Fokus
Mungkin
karena sifat ingin terburu-buru ingin kaya, kita mengambil spesialisasi
bisnis terlalu banyak sehingga hasilnya pun tidak maksimal karena tidak
bisa dijalani secara fokus. Akibatnya konsentrasi terpecah, masih
mending jika usahanya sukses, tetapi bagaimana jika keduanya gagal?
Peduli konsumen
Pembeli
adalah raja. Bob sadino ini adalah orang yang selalu memerhatikan
konsumennya. Caci maki dari seorang pembantu rumah tangga ia jadikan
masukan bagi manajemen pemasarannya. Ia menjadikan keluahan konsumen
sebagai masukan dan langkah perbaikan ke depannya.
Utamakan kualitas
Beliau
sangat memerhatikan kualitas barang yang akan dijual. Beliau tidak
ingin mengecewakan konsumen dengan barang yang rusak atau cacat.
Kerjakan semua dengan tuntas
Tidak
bekerja setengah-setengah, apabila telah memulai suatu usaha maka
kerjakanlah dengan serius. Jangan sampai berhenti di tengah jalan karena
akan menyia-nyiakan harta, tenaga, waktu yang telah kita kerahkan untuk
memulai bisnis.
Pandai menempatkan prioritas
Urutan kerja diurut berdasarkan prioritas sehingga tidak ada pekerjaan menumpuk di akhir-akhir.
Kerja keras dan kerja cerdas
Banyak
orang yang merasa telah bekerja keras namun tidak mendapatkan hasil
yang maksimal. Misal saja mahasiswa tingkat akhir yang mengejar
kelulusan di bulan Juli ini, walaupun ia tergolong mahasiswa yang
memiliki IPK di atas arata-rata, bagaimana jika ia lupa memperhitungkan
jumlah SKS nya? Mungkin saja ia tidak jadi lulus Juli karena kurang 1
SKS saja. Ia lupa bekerja cerdas, lupa strategi.
Tidak mencampuradukkan uang pribadi dan perusahaan
Hal
ini bisa memacu tindakan korupsi, walaupun dalam jumlah yang kecil.
Uang perusahaan bisa saja tercampur dengan uang pribadi karena terdapat
keteledoran dalam hal pencatatan keuangan. Sebainya rekeningnya dipisah,
untuk memudahkan pengaturan keuangan juga.
Jangan menyerah
Kegagalan adalah bumbu kehidupan, kegagalan membuat kita bisa menjadi manusia tangguh.
Selalu melibatkan Allah dalam setiap aktivitas
Dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Dalam segala aktivitas kita akan bernilai ibadah.
Berperilaku baik
Inilah
mata uang yang berlaku dimana saja. Dengan perilaku yang baik,
masyarakat akan menaruh kepercayaan kepada kita sehingga orang-orang
akan percaya akan kredibilitas kita. Kita pun bisa dengan mudah masuk
dalam lingkungan masyarakat.
Harus Mempunyai Kemauan
Kemauan harus dilandasi dengan tekad yang bulat, dan harus berani dalam mengambil peluang yang ada.
Kata kata Bob Sadino yang erat dengan kata kata Goblok
“Saya sudah menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain”
“Banyak orang bilang saya gila, hingga akhirnya mereka dapat melihat kesuksesan saya karena hasil kegilaan saya”
“Orang
pintar kebanyakan ide dan akhirnnya tidak ada satu pun yang jadi
kenyataan. Orang goblok cuma punya satu ide dan itu jadi kenyataan”
“Saya bisnis cari rugi, sehingga jika rugi saya tetap semangat dan jika untung maka bertambahlah syukur saya”
“Sekolah terbaik adalah sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif”
“Orang goblok sulit dapat kerja akhirnya buka usaha sendiri. Saat bisnisnya berkembang, orang goblok mempekerjakan orang pintar”
“Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu”
“Orang
pintar mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya nggak pernah mikir
karena cuma melangkah saja. Ngapain mikir, kan cuma selangkah”
“Orang
goblok itu nggak banyak mikir, yang penting terus melangkah. Orang
pintar kebanyakan mikir, akibatnya tidak pernah melangkah”
“Orang
pintar maunya cepat berhasil, padahal semua orang tahu itu impossible!
Orang goblok cuma punya satu harapan, yaitu hari ini bisa makan”
“Orang
pintar belajar keras untuk melamar pekerjaan. Orang goblok itu berjuang
keras untuk sukses bisa bisa bayar pelamar kerja”.
0 komentar:
Posting Komentar
Sangat berterima kasih jika anda memberikan kritik, saran dan pendapat melalui kolom komentar.
Jangan lupa infokan juga tentang tempat wisata yang belum disajikan di blog ini.